belajar
itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
Menurut
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media/bahan/sarana belajar
seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yangmembutuhkan media
belajar seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan
“audio-visual”.
Sumber
: Arif (1994 : hal. 79)
Pengalaman
yang logis
Pengalaman
yang didramatisasi
D e m
o n s t r a s i
D a r
m a w i s a t a
P a m
e r a n
T e l
e v i s i
F I L
M
Rekaman
Radio
Simbol
visual
Simbol
verbal
Bagan,
Diagram, Grafik, dan sejenisnya
Foto,
ilustrasi, slide, dan sejenisnya
Video,
Tape, tuntutan
Film,
tuntutan diskusi
Alat-alat,
bahan mentah, papan tulis
Poster,
Display, papan
bulleTtiunn
tutan observasi
Wayang,
skrip, drama
Model,
objek, specimen
Anak
tunanetra sebagai salah satu bagian dari anak berkebutuhan khusus memerlukan
media pembelajaran untuk memudahkan anak tersebut dalam memahami suatu materi
pelajaran. Dengan media pembelajaran ini diharapkan anak tunanetra dapat
memaksimalkan potensinya dalam pembelajaran.
Catur sebagai salah satu dari cabang olah
raga, juga diajarkan dalam kegiatan pendidikanjasmani dan kesehatan . Anak
berkebutuhan khusus yang bersekolah baik yang bersekolah secara segregasi atau
inklusi juga mendapat pendidikan jasmani dan kesehatan.
Media pembelajaran catur untuk anak
tunanetra berupa catur standar yang telah dimodivikasi yaitu pada papan catur
dan bidak . Pada papan catur diberi tambahan berupa tripleks atau plester
tebal. Pada papan catur juga diberi lubang agar dapat meletakan bidk catur.
Bidak catur diberi paku untuk menahanb agar tidak jatuh. Pada bidak hitam diberi tanda diatasnya sebagai
tanda.
Mengapa
sampai saat ini masih ada guru yang enggan menggunakan media dalam mengajar?
A. TUJUAN
MEDIA PEMBELAJARAN CATUR
Tujuan dari media pembelajaran catur untuk
anak berkebutuhan khusus(tunanetra) adalah agar anak kreatif, melatih perabaan
dan konsentrasi,. Dengan penggunaan media pembelajaran, anak dapat belajar
lebih konkret.
1.2.
Persiapan Kegiatan
Kegiatan
ini menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
dengan
persiapan :
a.
Persiapan dengan instrumen kegiatan berupa catur untuk tunanetra yang telah
dimodivakasi.
b.
Mempersiapkan materi pembelajaran untuk demonstrasi dan diskusi.
c.
Mempersiapkan model pembelajaran dan media pembelajaran
d.
pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar menarik dan mudahdipahami peserta
kegiatan.
e.
Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran.
f.
Persiapan pre test, post tes dan pembuatan perangkat penilaian.
g.
pemantauan keaktifan, kemandirian,
kompetensi,
kelancaran dan ketepatan.
3.3.
Prosedur Kegiatan
Kegiatan
ini merupakan Kegiatan Mikro (Classroom Action) yang dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur kegiatan berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988)
yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi
(observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Kegiatan ini berlangsung
secara demonstrative dalam bentukpraktek langsung. Kegiatan ini dilakukan
dengan
cara berkolaborasi dengan peserta kegiatan
yang berada di kelas. . Alokasi waktu yang digunakan pada siklus pertama
terdiri dari 15 menit. Pada proses pembelajaran ini, penulis melakukan empat
langkah teknik pembelajaran yang meliputi Building Knowledge, Modelling ,
demonstrative,dan individual approach.ICOT). Langkah-langkah tersebut
dilaksanakan juga pada siklus kedua dan seterusnya apabila diperlukan dalam
kegiatan ini. Tanya jawab dengan peserta
kegiatan tentang pengalaman peserta kegiatan dalambermain catur. dimana peserta
kegiatan sering menggunakan langkah-langkah untuk menjelaskan atau mengajak
peserta kegiatanmenyusunatau membuat permainan catur. Waktu yang digunakan
dalam langkah Building knowledge dibatasi .Pada langkah selanjutnya (MODEL),
guru memberikan contoh permainan caturmelalui mediacatur untuktunanetra yang
telah dimodivikasi.. Peserta kegiatan diminta untuk mempraktekan
langkah-langkah cara melangkahkan bidak catur. Peserta kegiatan diminta
menuliskan poin-poin penting sebagai langkahmelangkahkan bidak catur. Langkah
ini dibatasi waktu. waktu 20 menit. Langkah-langkah penerapan metode
Demonstrative sebagai berikut:
1.
Guru menyiapkan papan
catur yang sudah dipasang bidaknya.
2. Setiap peserta kegiatan dipasangkan dalam satu
permainan.
3.
Tiap peserta kegiatan mempraktekan
cara-cara melangkahkan bidak catur.
4.
Setiap peserta kegiatanharus
dapat bermain catur dengan pasangannya secara baik.
5.
Setiap peserta kegiatan yang dapat
memenangkan permainan diberi poin.
6.
Jika peserta kegiatan
yang kalah atau tidak dapat melangkahkan bidak catur diberi hukuman yang telah
disepakati bersama.
7.
Setelah satu babak, diberikan
kesempatan pada peserta
lain.
8.
Peserta kegiatan juga bisa bergabung dengan membantu peserta lain.
9.
Guru bersama-sama dengan peserta kegiatan membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
MATERI PEMBELAJARAN PELAJARAN CATUR
.
NOTASI
Notasi
artinya catatan. Setiap langkah dalam permainan catur harus dicatat. Dari
catatan atau notasi itu, peserta kegiatan atau siswa bisa memainkan ulang
jalannya pertandingaantara para juara.
Tunanetra
sebagai peserta didik dalam pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan juga
dapat belajar bermain catur dengan menggunakan notasi yang ada pada papan
catur. Dengan cara memodivikasi papan catur dan bidak catur agar dapat di raba
dan disentuh . maka tunanetra juga dapat belajar bermain catur. sistem notasi
yang diakui oleh Federasi Catur Dunia ( lazimnya disingkat FIDE ) adalah Sistem
Aljabar. Caranya mudah sekali.
Peserta
kegiatan atau siswa sudah mengetahui nama dari setiap petak. Setiap buah catur
ditandai dengan huruf awal namanya, kecuali bidak. Singkatan nama buah catur
ini harus
selalu
menggunakan huruf besar. Namun belakangan ini sesuai perkembangan teknologi,
singkatan nama buah itu sering juga di tukar dengan gambar buah seperti
yang
ada pada diagramnya. Singkatan dari nama buah catur adalah sebagai berikut.
R
= Raja
M
= Menteri
B
= Benteng
G
= Gajah
K
= Kuda
Notasi
Panjang
Langkah
buah catur dicatat dengan menyebutkan singkatan dari buah catur yang
bersangkutan dan digabung dengan petak asalnya lalu kemudian petak tujuannya.
Untuk
bidak hanya disebut petak asalnya dan petak tujuannya. Apabila langkah buah itu
hanya berupa jalan biasa, maka antara petak asal dan petak tujuan
diberi
tanda “-“. Kalau langkah itu berupa pemukulan, maka tanda itu berupa “x”.
Umpamanya
:
e2-e4
artinya bidak e2 maju ke petak e4
Kg8-f6
artinya Kuda dari petak g8 lompat ke petak f6.
Gf1-c4
artinya Gajah dari petak f1 melangkah ke petak c4
Kf6xe4
artinya Kuda dari petak f6 memukul buah yang ada di petak e4
c7-c8M
artinya bidak c7 maju ke petak c8 dan promosi menjadi Menteri
f2-f1K
artinya bidak di petak f2 maju ke f1 dan promosi menjadi Kuda
g7xh8B
artinya bidak g7 memukul buah lawan di h8 dan sekaligus promosi jadi Benteng
Notasi
panjang ini dapat pula disebut notasi lengkap. Dikatakan lengkap karena
menyebutkan petak asal dari buah catur itu.
Notasi
Pendek
Cara
yang lebih pendek, tidak menyebutkan petak asal buah catur itu. Dalam hal ini
tertu harus diartikan bahwa hanya ada satu buah catur yang sejenis yang dapat
pergi ke petak itu.
Contoh
notasi panjang diatas dapat dijadikan notasi pendek.
Dalam
notasi pendek menjadi :
e2-e4
= e4
Kg8-f6
= Kf6
Gf1-c4
= Gc4
Kf6xe4
= Kxe4 ( tanda pukul “x” tetap digunakan )
c7-c8M
= c8M
f2-f1K
= f1K
g7xh8B
= h8B
Tetapi
seandainya ada dua buah catur sejenis yang dapat pergi ke petak yang sama, maka
notasi pendek harus dilengkapi dengan cara sebagai berikut. Umpama
Dua
Kuda berada pada petak g8 dan d7.
Dengan
demikian maka langkah Kg8-f6 harus ditulis dalam notasi pendek dengan Kgf6
untuk membedakannya dengan langkah Kd7-f6 yang ditulis Kdf6.
Jika
Kuda itu masing-masing berada pada petak g8 dan g4, maka langkah Kg8-f6 dalam
notasi pendek menjadi K8f6, sedangkan Kg4-f6 menjadi K4f6.
Ketentuan
untuk kuda ini juga berlaku untuk Benteng, karena juga ada kemungkinan yang
sama untuk menuju ke petak yang sama. Kalau memakai notasi pendek
berhati-hatilah
dengan Kuda dan Benteng.
Tanda-tanda
notasi
Tanda-tanda
lain yang lazim digunakan dalam notasi catur ialah.
0-0
= rokade dengan Benteng h1 atau h8 yang biasa disebut rokade pendek ( rokade
kesayap raja)
0-0-0
= rokade dengan Benteng a1 atau a8 yang biasa disebut rokade panjang ( rokade
kesayap menteri )
+
= tanda sekak atau skak ( serangan terhadap raja )
++
= tanda sekak mat atau boleh disingkat mat.
!
= langkah yang bagus.
!!
= langkah yang sangat bagus.
?
= langkah yang buruk.
??
= langkah yang sangat buruk.
!?
= langkah yang patut dikaji.
?!
= langkah yang diragukan.
e.p
= tanda “ en passant “ (sambil lalu ). Tanda ini muncul dibelakang langkah
bidak yoang melakukan pemukulan “ en passant “.
Langkah
Teks
Yang
dimaksud dengan langkah teks ialah langkah yang sebenarnya dimainkan dalam satu
partai. Biasanya langkah teks itu ditulis dengan notasi panjang atau
dicetak
tebal. Langkah komentar atau analisa yang mengulas permainan itu, biasanya
ditulis dengan notasi pendek atau dicetak biasa. Berikut ini contoh
ulasan
singkat penggalan suatu partai catur.
1.
e2-e4 e5-e5
2.Kg1-f3
d7-d6
Selain
langkah teks diatas ( maksudnya langkah d7-d6 ), hitam mempunyai pilihan lain
seperti 2…..Kc6 atau 2…..e6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar